Bung Karno, Barack Obama, Nelson Mandela merupakan beberapa contoh dari sekian banyak sosok yang orang sebut sebagai pemimpin. Sosok-sosok yang dapat menggerakkan banyak individu untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Seiring berjalannya waktu, siklus regenerasi kepemimpinan perlu berjalan–memanggil kebutuhan sosok-sosok berdampak dari generasi selanjutnya.

Sekolah Kepemimpinan (SK) dari Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia BEM IKM FKUI memfasilitasi perkembangan jiwa kepemimpinan tersebut antara para mahasiswa FKUI. Pada instalasi SK tahun ini, tema “Explore the Leader in You: To Lead and To Be Led” dibawakan dengan harapan dapat membangun tidak hanya sosok-sosok yang dapat memimpin, tetapi juga para individu yang dapat memberikan dampak luas saat dipimpin.

Setelah beberapa tahun diadakan secara daring, SK 2023 balik dengan acara yang diadakan secara luring di Mandalawangi Cibodas Camping Ground pada 9–10 September 2023. Walaupun lokasi yang cukup jauh ini menjadi tantangan tersendiri, keasrian dan kesejukan menjauhi kesibukan membuat peserta dan panitia bersama fokus terhadap acara yang dilaksanakan.

Tidak hanya  dari segi lokasi, SK 2023 juga untuk pertama kali mendatangkan narasumber di luar sivitas atau lulusan FKUI yaitu Pak Saud Tanamassa, biasanya dipanggil Pak Saud. Pak Saud telah berkecimpung lama dalam bidang kepemimpinan sebagai sosok Officer aktif di Boys’ Brigade Indonesia (BBI). Beliau bahkan sudah melayani sebagai Executive Director BBI sampai saat ini, membimbing ratusan pemuda Indonesia untuk menjadi pribadi yang disiplin dan berdampak. Pak Saud sendiri belajar banyak mengenai kepemimpinan dari pengajaran dan teori John C. Maxwell–sosok yang cukup terkenal dalam bidang kepemimpinan. Sebagai seorang narasumber yang tidak hanya baru, tetapi juga sangat berpengalaman dan membangun, peserta dan panitia sama-sama menyatakan bahwa beliau adalah salah satu inti dari kesuksesan acara ini.

Tidak hanya dibimbing oleh Pak Saud, acara ini juga mengajak 3 sosok mantan pemimpin pada masanya untuk menjadi fasilitator bagi 3 kelompok peserta yang terbentuk, yaitu Kak Hansel, Kak Faradinda, dan Kak Nisrina–semua dari angkatan FKUI 2019. Para fasilitator berperan sebagai pengajar menggunakan pengalamannya sebagai sosok yang telah memimpin IKM sebelumnya. Di luar peran mereka yang mengajar, semua peserta juga terlihat membangun hubungan yang erat dengan fasilitator masing-masing setelah acara berakhir..

Mengikuti konsep “sekolah”, SK 2023 mendatangkan 3 sesi pemaparan utama yang seluruhnya dibawakan oleh Pak Saud. 3 sesi yang dibawakan membahas 3 topik yang berbeda dengan inti-inti berupa langkah pembentukan tim, cara-cara menjadi pemimpin yang adaptif dan anggota yang berperan aktif, dan cara serta kepentingan memberi umpan balik atau kritik yang konstruktif. Walaupun terkesan banyak, Pak Saud membuat sesi pemaparan menarik untuk didengarkan karena beliau menginisiasi banyak interaksi dengan peserta, menyisipkan ice breaking, dan mengajak peserta untuk melakukan aktivitas yang memperlihatkan inti dari pemaparannya.

Terdapat juga sesi pengembangan wawasan mengenai kepemimpinan langsung dari para fasilitator melalui rangkaian talkshow yang membahas lebih dalam mengenai pengalaman mereka langsung sebagai mantan pemimpin di berbagai organisasi. Sesi ini berujung sangat interaktif karena terdapat banyak pertanyaan menarik dari para peserta serta jawaban baik dari para fasilitator.

Untuk mengasah pengetahuan para peserta, acara ini juga memberikan beberapa tugas yang perlu dikerjakan berupa focus group discussion (FGD) dan tugas utama yang masing-masing mendatangkan masalah-masalah yang perlu diselesaikan. Untuk FGD, peserta diminta untuk menganalisis kasus-kasus sumber daya manusia yang dipimpin dan membuat langkah-langkah sesuai dengan teori Situational Leadership. Untuk tugas utama, peserta dalam kelompoknya masing-masing diminta untuk mengaplikasi teori problem solving cycle pada sebuah kasus organisasi dengan beragam masalah dan mempresentasikannya sebagai sesi terakhir. Kedua tugas ini dinilai cukup memberikan wawasan untuk lain hari dipakai lebih lanjut.

Di luar semua mata acara yang serius, terdapat juga banyak sesi yang membangun kerja sama dan ikatan antara para peserta karena seperti kata-kata Pak Saud, dampak dari sesi-sesi saling mengenal dan membangun kenang-kenangan sangat penting untuk keberlangsungan tim. Oleh karena itu, SK 2023 mengadakan banyak sesi permainan dalam bentuk team building, sesi talent night ditemani api unggun, dan ada juga pengunjungan ke curug.

Setelah mata acara terakhir selesai, SK 2023 telah usai dan menandakan perpisahan dari para peserta, panitia, fasilitator, dan Pak Saud. Akan tetapi, kata-kata Pak Saud pada akhir acara meneguhkan hati para peserta dengan mengatakan bahwa setiap orang yang mengikuti SK 2023 berhak menjadi sosok-sosok pemimpin yang hebat dan beliau percaya bahwa jika acara seperti ini dilakukan terus menerus, Indonesia berada di tangan yang tepat.

Setiap individu dapat menjadi pemimpin. Untuk menjadi dan berkembang sebagai seorang pemimpin adalah keputusan kamu.

Siapkah kamu menjadi sosok yang berdampak di masa mendatang?

Sampai jumpa di Sekolah Kepemimpinan tahun depan! 👋

Ditulis oleh
Wilson Khodavian
Project Officer Sekolah Kepemimpinan 2023